Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Nasional
Pengaruh Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian
Nasional
Sektor pertanian merupakan sektor
yang berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari pangan, papan,
perternakan, sayuran dan buah-buahan. Terlebih lagi kemampuan sector pertanian
dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk
domestik bruto (PDB) lapangan usaha pertanian atas dasar harga berlaku (ADHB)
mencapai Rp2,25 kuadriliun sepanjang 2021. Hal ini menjadikan sector pertanian
memiliki kontribusi sebesar 13,28% PDB nasional.
Distribusi PDB pertanian dari tahun
2020 hingga 2021 mengalami penurunan hingga 0,42%. Penurunan distribusi PDB
pertanian tentunya tak lepas dari wabah yang menimpa negeri wakanda pada awal
maret 2020. Meski sector pertanian terkenal karena ketahanan goncangan perekonomian
yang tinggi, bukan hal yang tak mungkin bagi sector ini untuk tetap mengalami sedikit
kemunduran.
Jika kita telaah lebih lanjut,
tingkat pertumbuhan PDB pertanian sepanjang tahun 2021 hanya mengalami
pertumbuhan 1,84%. Meskipun pertumbuhan pada tahun ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya, akan tetapi tetap saja tingkat pertumbuhan ini
tidak sebanding dengan tingkat pertumbuhan yang dapat mencapai 4% lebih pada
tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai kebijakan dibuat dan
diberlakukan guna menunjang keberlangsungan sector pertanian. Kebijakan
pertanian yang diberlakukan merupakan kebijakan yang didasarkan pada
undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri dan
anggota pemerintahan lainnya. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah sebenarnya sudah dapat dinilai cukup baik. Akan tetapi, beberapa
kebijjakan ini tidak dijalankan dengan semestinya. Seperti kebijakan subsidi misalnya,
yang masih banyak salah sasaran dan tidak tepat guna. Tentunya kesalahan dalam
penerapan kebijakan ini tidak dapat disalah kan kepada salah satu pihak
penyelenggara saja. Dari pihak pemerintah misalnya, yang kurang tegas dalam
menyampaikan dampak jika terjadi kesalahan seperti pencurian anggaran dan bahan
subsidi hingga kurang nya kesadaran dari pihak pelaku penyelewengan ini.
Masyarakat juga sesungguhnya dapat berperan baik dalam mencegah tragedi serupa.
Banyaknya layanan pengaduan yang dapat diakses oleh masyarakat secara online
seharusnya dapat menjadi alternatif dalam menyelesai kan sebagian masalah. Selain
itu, masyarakat juga dapat menyatakan diri bahwa tidak berhak menerima bantuan
karena perbedaan profesi. Sehingga bantuan dapat dialih kan kepada masyarakat
yang benar-benar memerlukan.
Komentar